David merogoh uang di dalam dompet. Sepertinya, uangnya tak terlalu cukup untuk naik taksi. Dia menghela nafas sesaat. Sementara itu, Regina kembali berada di dekat David. Pria itu mengerutkan kening.
"Kenapa kamu kembali?" tanya David.
"Motorku 'kan belum diperbaiki," jawab Regina seraya mengerucutkan bibir.
"Begini saja, kita pulang dahulu ke rumah kita masing-masing, bawa uang yang banyak. Setelah itu, kita mencari perempuan tersebut."
"Ide bagus. Masalahnya kita pulang naik apa? Kalau rumahku begitu jauh dari sini. Kalau naik taksi, uangnya tidak akan cukup."
"Ya sudah, begini saja. Kita pinjam dahulu mobil rental."
"Siapa yang bayar?"
"Terpaksa tagihannya kita arahkan ke tuan muda," ujar David bernada sendu.
"Ide bagus, tetapi kalau tuan muda membunuh kita hanya gara-gara itu, bagaimana?"
"Ah, sial!" David mengacak-acak rambutnya.