"Sorry yaa.." Suara Memelas Rizal yang merendahkan suara memulai ruang telpon,
"Iya di terima kok ilang empat bulan nya.."
Balas Vania dengan nada lesu,
"Hahahahah!"
"Ga kurang lama ya kamu ilang.."
"Hidih entar kangen lagi, gimana kalo aku ilang bertahun tahun? hayooo lohhh.."
"Emang mau ilang kemana?"
"Ngilang dari notif chat kamu."
"Kak Rizal mah seneng kalo aku ga chat chat lagi."
"Eh..."
Sentak Rizal yang hendak tertawa menjadi terdiam, nada nya pun berubah.
"Ya kan ya kann..." Suara lembut Vania menyahut kembali,
"Mana ada ya!" Seru Rizal dengan nada tegas,
Vania hanya sibuk terkekeh dibandingkan membalas ucapan Rizal, dengan pipi yang memerah serta lengukangan senyum yang terus terusan naik. Untuk ini hanya telpon suara bukan videocall, kalo tidak bisa bisa Vania di ketawai habis habisin oleh Rizal.
"Van.." Sahut Rizal ditengah kekeh an Vania
"Ya ya?"
"Ami itu sodara Kamu kan ya?" Tanya Rizal dengan perlahan,
sepertinya ada satu hal,