Arjun membawa Gia berbaring di ranjang kamarnya. Ranjang yang belum pernah merasakan tubuh seorang wanita setelah sekian lama. Arjun bukan pria suci, dia tentu sudah melakukannya beberapa kali sebelumnya bahkan dengan para wanita yang memang kekasihnya saat itu. Tapi ternyata istri orang jauh lebih nikmat dan menantang baginya. Katakanlah dia gila. Mungkin memang iya.
"Kamu bisa kan disini sampe sore nanti? Aku masih ingin ini." Ucap Arjun sengaja memasukkan dua jarinya ke dalam lubang Gia. Satu tangannya memangku kepalanya agar bisa melihat wajah itu lebih jelas.
"Argh astaga. L-lu bukannya harusss kerja lagi?" Tanya Gia terbata karena jari itu masih bersarang di bawah sana.
"Hm, aku bisa libur untuk hari ini. Kapan lagi kan seorang Gia khilaf dan memasrahkan dirinya untukku?" Goda Arjun menatap Gia yang sudah mengigit bibir bawahnya karena hasrat yang kembali naik.
"Jadi gimana? Mau lagi kan?" Goda Arjun di puncak dada wanita itu. Menjilatnya dengan gemas.