Pagi harinya Jin membuka mata dengan Rea masih terlelap dalam dekapan. Sungguh pemandangan yang memabukkan di pagi hari. Bagaimana tidak? Rea nampak sangat berantakan sekaligus seksi. Tidak ada pakaian yang menutupi tubuhnya hanya selimut tebal yang bahkan tidak menutup dada dengan sempurna. Rea melenguh terjaga dari tidurnya. Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya matahari yag masuk dari jendela kamar Jin.
"Udah bangun mas?" Senyum Rea lagi.
"Udah sayang." Kecup Jin gemas di pipi kanan istrinya.
"Ih tumben sayang-sayang." Rea mendengarnya geli.
"Makasih ya semalam. Mas seneeeeng banget." Kata Jin tulus.
"Ya jangan sampe deh gak seneng mas. Empat kali loh." Rea merasa suaminya itu makin tidak waras aja. Bukannya berkurang setelah beberapa bulan menikah malah makin menjadi.
"Hehe. Maaf maaf. Anggap aja ya itu tabungan jatah mas karena kamu halangan kan kemaren." Jin mencari alasan.