"Sudah dikonfirmasi, tempat ini emang punya Anggada. Kayanya dia udah tahu tentang rencana kita dateng ke tempat ini dan dia pergi dari sini enggak tahu sejak kapan." Ucapan Parmin yang berhasil membuat hati Jin kembali remuk.
Matanya masih mengamati ke sekeliling. Kamar yang jelas adalah sebuah kamar anak. Memang tidak ada hal yang menunjukkan bahwa ini adalah kamar Danu, tapi dia bisa merasakan kehadirannya yang terasa sangat dekat. Jin bahkan masih bisa mencium aroma Danu di kamar ini, sama persis seperti kamarnya di rumahnya. Jin duduk dengan lesu di ranjang berukuran tanggung dengan sprei bergambar mobil. Pria itu jadi mengingat lagi usia Danu yang sekarang sudah lima tahun dan dengan matanya dia bisa melihat benda-benda yang tersisa di sini. Buku pelajaran, mainan, buku bacaan, dan dekorasi yang menunjukkan bayi kecilnya itu kini sudah menjadi lebih besar.