Begitulah hari-hari mereka selama dua tahun belakangan. Terasa hambar tanpa kehadiran Danu. Keadaan rumah sudah jauh berbeda. Ningsih sudah lama sekali dipulangkan karena ya tidak ada lagi yang harus dia jaga di rumah itu. Bibik masih bekerja di sana dan masih banyak membantu juga menemani Rea saat senggang. Bibik mungkin sudah lebih seperti ibu untuknya setelah mamanya dan ibu mertuanya. Jamal juga masih terus berada di sana dan mengantarnya kemanapun dia butuh sekaligus melindunginya.
Seperti biasa Rea bagun lebih pagi dan membantu bibik menyiapkan sarapan. Hal yang tidak pernah absen dilakukannya adalah membuat kopi untuk Jin. Kopi buatan Rea rasanya sudah menjadi kebiasaannya setiap pagi dan malam hari. Rea membawa cangkir panas itu ke meja makan dan meletakkannya di sana tempat Jin selalu makan sarapannya. Tidak lama Jin juga keluar dari kamar sudah rapi dengan setelan jas warna abu gelapnya dan kemeja hitam di dalamnya. Selalu tapan seperti biasanya.