Malam ini Gia baru saja menghabiskan malam panasnya bersama Arjun. Jam sudah menunjukkan hampir setengah dua belas malam tapi mereka berdua masih terjaga dengan tubuh mereka bersandar pada kepala ranjang. Selimut menutup tubuh polos mereka. Bahkan nafas letih sekaligus lega itu masih terasa.
Tangan Arjun memeluk manja di perut Rea. Sesekali masih nakal dan bergerak naik menuju dada Gia yang terbuka. Cepat Gia berulang kali menepis tangan itu agar tidak bergerak lebih jauh. Arjun bukan tipe pria yang akan menuntut seks tiap hari tapi sekali dia bisa, dia akan terus melakukannya bahkan sampai pagi.
Kali ini posisi berbalik karena entah sudah berapa kali Arjun bangun tanpa Gia di sampingnya dan diluar sana ada Rea yang sedang menyiapkan makanan. Ingat benar dengan kondisinya dulu saat masih menikah dengan Jin. Ternyata rasanya memang sangat tidak nyaman. Dia jadi mengerti kenapa Gia dan Uri begitu terganggu saat itu.