Siang itu cukup terik padahal jam masih menunjukkan pukul 10 siang. Gia menggandeng Danu yang sangat suka berjalan kesana kemari dengan kaki mungilnya. Kompak mengenakan kaos berkerah warna putih dan celana jins berdiri di halaman sebuah bangunan yang cukup besar dari luar dengan dominan warna abu dan putih itu.
"Kita tunggu papi disini ya." Kata Gia yang selalu menyebut dirinya dengan mami.
Tentu saja bayi kecil itu hanya bisa mengerjap dan tersenyum kecil karena dia bahkan belum bisa bicara. Hanya kata mami dan manda yang merajuk pada dirinya dan Rea.
Rea dan Gia memang sepakat untuk tetap mendidik Danu dengan caranya masing-masing. Itu kenapa mereka punya nama panggilan yang berbeda. Mereka juga yakin meskipun Danu masih sangat kecil, tapi dia bisa melihat bahwa sosok ibunya ini memang punya dua pribadi yang berbeda.