Rea hari ini sangat sibuk. Ada sebuah bedah buku yang harus dia hadiri. Sebenarnya dengan kondisi seperti ini juga tidak akan menyenangkan kalau harus bicara di depan banyak orang. Tapi mau bagaimana lagi karena dia sudah menyetujui untuk hadir di acara itu beberapa bulan sebelum ini semua terjadi.
Rea datang bersama Pram. Ya pria itu memaksa untuk mengantarnya. Rea menerimanya saja karena ibunya sedang sibuk sedangkan Jamal memang sudah tidak lagi bekerja bersamanya. Untung saja Jamal cepat mendapat ganti pekerjaan baru jadi Rea tidak terlalu merasa bersalah.
Rea cantik hari ini dengan gaun putih tulang selutut yang pas di tubuhnya. Ditemani sepatu flat untuk kakinya yang sedikit membesar karena hamil. Kelahirannya memang semakin dekat sekitar dua minggu lagi kalau sesuai dengan perkiraan. Semakin berat juga untuk membawa dirinya sendiri. Itu kenapa Pram menawarkan lengannya agar wanita itu bisa berpegangan padanya.
"Kamu enggak apa-apa kan?" Tanya Pram saat itu.
