Pagi ini pria itu bangun dengan kepala berat. Mungkin karena efek minumannya semalam. Dia bangun di samping Irene yang berpakaian tidur lengkap masih dengan mantelnya. Menatap lama wanita yang juga ternyata pernah membohonginya itu. Tapi paling tidak dia melakukannya karena orang-orang terkasih yang berusaha dia lindungi.
Pikirannya lagi menerawang pada Gia. Entah kenapa masih terus kesana dia berpikir. Obrolannya kemarin terus menghantuinya. Wanita itu mengakui semuanya tapi tetap saja menyakitkan untuknya. Pengkhianatan yang begitu besar dia rasakan. Sakit yang begitu besar dia torehkan.
Irene sedikit merubah posisinya. Sepertinya dia mulai bangun. Menatap Jin yang ada disampingnya.
"Hm udah bangun kamu mas?" Tanya Irene dengan suara seraknya.
"Iya." Jawabnya singkat menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang.
"Aku bikinin teh anget dulu ya." Kata Irene hendak beranjak.
"Makasih ya udah biarin aku istirahat disini." Ucap Jin kemudian.