Jin tidak bisa menghindar lagi karena orangtuanya ini sudah bicara. Dia terpaksa duduk disana walau tubuh dan pikirannya sudah sangat lelah.
"Bapak tahu kamu pasti capek. Bapak juga tahu kamu pasti udah mikirin semua ini lama termasuk dampaknya. Jadi bapak enggak mau minta kamu juga buat ngerubah keputusan." Buka ayah Jin.
"Tadi bapak ke rumah Bu Wulan sama ibu. Rea keliatannya sedih dan terpukul banget. Dia bahkan sempet nangis beberapa kali. Padahal bapak sama ibu juga udah ngomong baik-baik sama dia." Kata beliau lagi.
"Hmh iya pak. Terus kenapa pak?" Tanya Jin ingin segera menyelesaikan perbincangan ini.
"Ya dia keliatan cinta banget sama kamu dan kamu juga kan? Liat aja sekarang ini kamu sampe berantakan kaya gini karena masalah kalian. Memangnya kalo kalian pisah masalah kalian selesai ya?" Tanyanya.