Rea datang ke kantor penerbitan hari ini karena permintaan Galang. Dia ingin membicarakan beberapa hal yang kurang tahu juga apa itu. Galang sepertinya memang sengaja merahasiakan beberapa hal. Jadi Rea datang ditemani Jamal tentunya. Perlakuan penerbit itupun jadi sangat berbeda setelah tahu Rea ternyata juga bukan orang sembarangan. Mereka tidak menyangka kalau penulis yang bekerja sama dengan mereka kali ini adalah istri dari seorang CEO yang cukup terkenal belakangan ini.
"Rea, kamu dateng juga." Kata Galang menyambutnya dengan jabatan tangan.
"Iya lah. Ada apa sebenernya sih? Emang enggak bisa ya diomongin di telepon aja?" Tanya Rea duduk di kursi dengan meja bundar bewarna putih itu.
"Aku tuh ada kabar baik banget buat kamu." Ucapnya sambil tersenyum saja.
"Kenapa sih?" Tanya Rea bingung.
"Kita mau rencanain cetakan kedua untuk buku kamu." Ucap Galang bersemangat.
"Beneran?" Rea tentu tidak percaya.