"Eh bentar deh." Jin mencoba melihat sesuatu.
Dirinya merubah posisi. Kini dirinya bertumpu pada tangannya sedangkan Gia yang kini menghadap ke langit-langit. Pelan Jin menyentuh perut Gia dan mengelusnya dari luar. Kandungan yang sudah berusia enam minggu ini, belum pernah sama sekali dia lihat langsung. Rea berjanji akan membawanya lain kali kalau dia akan menemui dokter kandungan lagi.
"Lu udah bisa nerima dia di tubuh lu kan?" Tanya Jin untuk Gia.
"Iya mau gimana lagi. Dia udah ada disini. Gimanapun dia anak gua juga. Dia tumbuh di badan gua juga." Kata Gia.
"Syukur deh kalo gitu. Gua takut lu lakuin lai hal-hal yang bisa bahayain bayi ini." Ucap Jin lagi merajuk pada kebiasaan Gia minum minuman keras dibelakangnya.
"Iya udah sih itu kan udah lewat. Gua enggak bego-bego amat kok terus milih untuk bunuh bayi yang enggak berdosa kaya gini." Ucap Gia akhirnya.
"Makasih banyak ya." Pelan Jin mengecup pelipis Gia lama.