Rea ingat dengan jelas siapa pria itu. Mas Pram, yang sebenarnya punya nama panjang Sam Jeff Pramudya. Namanya memang terdengar asing sekaligus melokal bersamaan karena dia memang seorang blasteran Indonesia - Amerika. Usianya mungkin sudah kepala tiga saat ini. Rea juga tidak ingat pasti.
"Mas Pram kok kesini juga?" Tanya Rea bingung.
"Aku pasien Dokter Dita juga." Jawabnya singkat tentu membuatnya terkejut.
"Hah?"
"Singkat ceritanya aku didiagnosis depresi ringan setelah meninggalnya calon istri aku karena kecelakaan. Jadi aku disini." Ucapnya seakan itu semua hanya pengalaman sederhana saja.
"Owh maaf tentang itu." Ucap Rea.
"Its okay kok. Ya itu sudah beberapa bulan lalu. Ini juga sudah bulan kedua aku kesini. Kok ternyata malah baru sekarang ketemu kamu." Senyum Pram.
"Hm iya. Mas, aku masih harus ketemu Dokter Dita sekarang. Aku masuk dulu ya." Pamit Rea.
