Jin melenggang masuk ke dalam rumah. Lagi rumah itu gelap. Gia pasti masih ada di kamarnya. Segera pria itu naik dan mengintip. Siapa sangka kamar itu kosong. Jangan tanya kemana semua minuman Gia karena pria itu sudah membuangnya. Wanita itu belum pulang lalu kemana dia. Segera Jin menelpon Jamal yang mengatakan Gia masih berada di tempat tato. Pria itu melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam.
Jin memilih membersihkan diri dan terpaksa makan malam sendiri dalam gelap dan sunyi. Lanjut meminum kopi di teras depan rumah walau jelas berbeda dari rumahnya karena tidak banyak tetangga lewat disini. Jam sudah menunjukkan hampir pukul delapan malam hingga mobil Rea masuk ke dalam halaman. Tak lama Gia turun dan segera masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan Jin. Jamal memilih pamit dan pulang karena tahu kondisi rumah saudara sekaligus bos nya itu sedang panas.
Jin mengejar Gia masuk dan menarik tangannya cepat.
"Apaan sih Jin?" Tanya Gia enggan.