Gia sedang menyesap es kopi yang sudah disiapkan oleh bibik siang ini di ruang tamu rumahnya. Dia sendiri sedang bersiap pergi ke tempat tato setelah Jin sudah berangkat ke kantor satu jam yang lalu. Pria itu sempat berpesan ingin bicara dengannya nanti katanya, entah apa. Banyak pekerjaannya yang tertunda belakangan ini setelah Gia lama tidak muncul. Belum lagi pikirannya tersita pada penangkapan Arjun sekaligus perginya Uri untuk selamanya.
Gia meraih jaket kulit dan mengenakan helm. Mengendarai motor besarnya dengan tentu Jamal yang mengikuti dari belakang. Gia hanya melirik sekilas pada spion dimana dia bisa melihat mobil Rea dikejauhan. Bukan berniat menghina tapi apa yang sebenarnya Jin khawatirkan kini. Dia bukan Rea yang membutuhkan penjagaan lagipula sekarang sudah tidak ada lagi yang akan mengganggu kehidupan mereka kan? Satu-satunya musuh mereka adalah dirinya sendiri yang masih bersembunyi di balik selimut.