Gia sedang berada di tempat tatonya, lebih tepatnya di toilet. Wanita itu sedang membersihkan wajah dan tubuhnya dari bekas sentuhan Arjun yang menempel padanya. Pria itu memang luar biasa. Dia masih sempat menjamah tubuhnya bahkan di ruangan sempit dan pengap itu. Gia tidak bisa menolaknya. Anggap saja sebagai ucapan terim kasih dan mungkin juga karena Gia merindukannya. Hanya sedikit saja mungkin. Gia jadi memikirkan lagi apa yang dia bicarakan dengan Arjun di penjara sebelumnya. Pria itu mengatakan punya rencana baru yang sayangnya Gia belum tahu apakah itu. Dia terlalu bodoh untuk langsung saja percaya pada Arjun dan menyerahkan segalanya pada pria itu.