Sejujurnya Irene masih terkejut meskipun sudah duduk di meja kerjanya sendiri. Bagaimana istri bosnya itu bisa menanyakan hal semacam itu padanya? Apa dia tahu kalau memang dirinya menyukai Jin dulu saat kuliah? Apakah memang perasaannya terpampang nyata di matanya?
"Hah gimana buk?" Irene masih memastikan apakah pendengarannya benar.
"Saya tanya kamu tuh suka juga gak sama suami saya dulu waktu di jaman kuliah?" Tanya Rea sekali lagi.
"Hahaha. Ya gak lah bu. Gak berani saya suka sama Bapak Jin dulu. Saingannya satu kampus." Tentu saja Irene hanya bercanda.
"Bukannya kalau suka itu perasaan wajar dan sah-sah aja ya buat siapapun?" Tanya Rea lagi.
"Ya iya sih buk tapi yang pasti saya gak masuk dalam jajaran yang suka sama suami ibu dulu." Ucap Irene pasti dan memilih segera beranjak dari sana setelah mengucapkan permisi.