Chereads / I'M YUNA / Chapter 12 - Jam 8

Chapter 12 - Jam 8

"Waktu lu datang ke kelas Yuna, dan berbicara semuanya tentang yang lu yakini, gua jadi merasa yakin kalau apa yang lu katakan semuanya itu memang benar, karena gua sendiri yakin karena Yuna tidak akan melakukan itu," ucap Rey langsung pada intinya.

Rasya langsung menatap lekat Rey seolah dia senang karena ada yang satu pendapat dengannya. "Gua tidak terlalu akrab sama Yuna, tapi kalau dilihat dari ketulusan hatinya sepertinya itu tidak mungkin jika Yuna melakukan hal kotor itu. Karena gua rasa itu tak mungkin."

"Apa yang membuat lu yakin kalau Yuna sama sekali tidak bersalah atau hanya dia sedang dipermainkan oleh seseorang yang ada di sekitarnya?" tanya Rey.

"Gua gak tau pasti alasannya apa, tapi gua yakin aja kalau Yuna gak bakalan lakukan hal yang menjijikkan seperti itu!" ucap Rasya dengan penuh penekanan.

Rey mengembuskan napas gusar lalu menatap Rasya dengan datar. "Buat gua yakin kalau Yuna emang ga bersalah," ucap Rey.

"Hufh ... emangnya apa yang bisa gua yakinin ke elu agar elu percaya? Lu sama Fanny kan temen dekatnya? Masa sih lu ga tau sama sekali bahkan tak mengenal sikap Yuna? Gua yang baru kenal tiga hari aja yakin kalo Yuna ga nglakuin itu!"

Mendengar perkataan Rasya, membuat Rey terdiam seribu bahasa. Kemudian Rey pergi begitu saja dari hadapan Rasya menggunakan sepeda motornya. Sementara Rasya, masih terheran-heran dengan sikap yang ditunjukkan oleh Rey karena dia masih belum mengerti maksud dan tujuannya dia datang kemari.

"Tu anak kenapa si? Heran banget dah gua, sumpah!" gerutu Rasya sambil menggaruk kepalanya.

Rasya pun kembali masuk karena pekerjaan mencuci mobilnya telah usai. Tak peduli dengan tingkah aneh yang ditunjukkan oleh Rasya barusan karena dia juga tak ingin membuat orang yang memang sudah tak percaya padanya.

***

Di rumah Yuna, tampak Gio dan Yuna masih berdiskusi keras dan serius di sana. Mereka tampaknya sedang ingin memecahkan persoalan rumit yang mereka hadapi saat ini, Yuna juga merasa bingung dengan usul yang diberikan oleh Gio yang menurutnya tidak begitu brilian buat Yuna dan Gio dalam menyelesaikan masalahnya.

'Tok Tok Tok Tok'

Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu rumah Yuna dari luar membuat Yuna dan Gio terkejut dan segera mengarahkan matanya ke arah pintu utama. "Sepertinya ada orang di luar," ucap Gio.

"Kamu tunggu disini dulu ya, aku akan membukakan pintunya," ucap Yuna.

Gio hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju, sementara Yuna langsung bergegas menuju arah pintu untuk membukakan pintu untuk seseorang yang ada di luar.

Setelah berada di depan pintu, Yuna langsung membukakan pintunya secara perlahan tetapi Yuna sangat terkejut setelah melihat seseorang yang berada di depan rumahnya karena seseorang yang berada di depan rumahnya tak lain adalah Erika dan anggota Genk Archipelago sebanyak 3 orang. Yuna tidak mengerti tujuan dan maksud mereka datang kemari, tetapi dia ada firasat bahwa mereka datang ke rumahnya hanya untuk membuat keributan semata.

"Ada apa lu datang ke sini, hah?! Kalau lu datang ke sini cuma buat keributan, mending lu pergi dari rumah gua sekarang juga!" bentak Yuna dengan emosi yang berapi-api.

Sementara Erika, dia hanya bisa menyunggingkan senyumannya sambil melipat kedua tangannya di atas perutnya. Begitu juga dengan tatapannya yang sangat tajam seakan dia sedang menonton Yuna sekarang juga dan 3 teman lainnya hanya bisa menonton kedua manusia yang saling bertatapan dengan tatapan yang sinis.

"Lu jangan ngomong seenaknya gitu ya ke gua! Emangnya Lu itu nggak sadar diri? Lu itu sudah membuat kesalahan di sekolah ini, dan gua yakin sebentar lagi lu akan didepak dari sekolah dan lu nggak bisa masuk ke sekolah manapun lagi!" ucap Erika.

Gio yang mendengar keributan yang berada di luar, langsung bergegas untuk mengetahui apa yang terjadi di sana. Dengan tergopoh-gopoh, ia menuju ke arah pintu utama. Tidak lama kakinya melangkah, akhirnya dia sudah berada di tempat yang mana Yuna dan Erika beserta 3 temannya sedang bertatap tajam di ambang pintu.

"Hah?! Gio? Kenapa kamu ada di sini?" tanya Erika.

"Harusnya aku yang nanya sama kamu, kenapa kamu ada di sini?" ujar Gio.

"Loh, maksud lu itu apa sih? Kalian itu memang ada sesuatu ya sebenarnya?!" ucap Aurel ikut nimbrung.

"Kita itu berada di sini hanya untuk memecahkan persoalan atau kesalahpahaman yang terjadi pada kita berdua, jadi lu gak usah sok tahu deh tentang kita! Gua itu sama Gio gak ada hubungan apa-apa tau nggak?!" bentak Yuna.

"Halah, itu kan cuma alasan lu aja! Gio, ayo kita pulang sekarang, kamu gak boleh lama-lama di sini karena dia itu merupakan penjahat!" ucap Yuna.

"Sudah berapa kali aku bilang sama kamu kalau Yuna itu bukan sesuatu yang sudah dikabarkan sekarang! Aku sama dia juga tidak melakukan hal itu kok! Kamu percaya sama aku tetapi kamu tidak percaya sama Yuna? Apa sebenarnya mau kamu ini?!" ujar Gio dengan emosi yang sedikit memuncak.

Tak selang beberapa lama kejadian yang berlangsung di situ, akhirnya Erika dan ketiga temannya itu langsung pergi dari rumah Yuna tanpa tahu maksud dan tujuannya datang ke rumah Yuna.

Perlahan mereka sudah mulai hilang dari pandangan Yuna dan Gio, Yuna sangat lega melihat mereka sudah pergi karena setidaknya orang tua Yuna tidak tahu tentang kericuhan kecil yang baru saja terjadi.

"Erika dan Genknya emang aneh deh, gua gak tau harus gimana lagi ngomong sama mereka agar mereka percaya kalau gua nggak melakukan itu semua!" ucap Yuna kesal.

"Gua bilang juga apa, pasti Erika di balik semua ini! Buktinya dia percaya sama gua tapi dia gak percaya sama lu, jadi tujuan dia tak lain adalah untuk menjatuhkan elu karena kan dari awal Erika Emang benci banget sama lu, Yuna!" ucapnya dengan penuh penekanan dan juga berusaha meyakinkan Yuna.

Sejenak Yuna berfikir tentang yang dikatakan oleh Gio memang ada benarnya. Yuna kembali mengarahkan matanya pada Gio dan mulai menatapnya dengan nanar.

"Gua ... gua rasa apa yang lu bilang itu memang benar, tetapi sebelum itu kita harus jalanin rencana lu dulu agar masalah ini cepat selesai. Lagian gua sendiri juga sudah setuju dengan rencana yang lu bilang itu," ucap Yuna.

Gio menganggukan kepalanya dengan serius. "Kita akan mulai menjalankannya malam ini, apa lu bisa nanti jam delapan?" tanya Gio.

"Gua bisa, karena ini penting banget dan emang harus dituntaskan. Waktu kita cuma dua minggu," ucap Yuna menyanggupi.