Setelah seminggu Zanix berburu monster, ia pun kembali ke kota. Gemercik air gerimis dan ramai suasana kota, Zanix pulang ke rumah untuk melepas lelah setelah berburu.
Zanix membuka pintu sambil minum air soda "Aku pulang"
"Ah,,, kakak ternyata " ucap adik Zanix Elia.
Zanix dengan santai mengelus rambut Aditya "Adik cantik, kakak pulang"
"Huh,,, kukira kakak lupa lagi sama adikmu ini" ucap Elia dengan nada masih ngambek.
Zanix pergi kekamar untuk mandi dan istirahat, "buka system"
"maaf master system sedang update"
"haha system ini ternyata bisa update"
Keesokan harinya Zanix pergi ke Asosiasi Pembasmi Monster (VOLBEERS), ia ingin mendaftar menjadi guardians supaya bisa menghasilkan yang dengan kekuatannya.
Dikejauhan banyak orang yang berkerumun. "Wah,,, cantiknya, oh dewiku, oh my darling"
Sesosok wanita berparas cantik berambut panjang dikelilingi oleh kerumunan, bagaikan bulan yang dikelilingi ribuan bintang.
Sosok wanita tersebut ternyata adalah Eliza Ginger yang pernah di selamatkan Zanix dari serangan monster.
"wah ketemu, Zanix" teriak Eliza ditengah kerumunan.
"Oh nona Eliza, ada keperluan apa memanggil saya" ucap Zanix dengan santai.
"Kamu pernah menolongku, sebagai ucapan terima kasih, aku ingin menaktrirmu"
"oke, kapan"
"Besok malam di Ever Golden" ucap Eliza dengan semangat.
Eliza lalu pergi, Zanix masuk ke VOLBEERS untuk mendaftar menjadi guardians.
Pada malam hari di Ever Golden, Bangunan mewah berwarna emas dan perak. Dua orang memakai Tuxedo hitam mewah berdiri tegak di depan pintu menyambut para tamu yang ingin menikmati makanan di Ever Garden.
"Sangat mewah, siapa sebenarnya si Eliza itu".
Zanix masuk dan menemui Eliza yang sudah menunggu di dekat pintu Ever Golden, " Hai Zanix, ayo masuk" Suara wanita dengan gaun bewarna putih perak menambah kecantikan riasan alami.
Diwaktu yang sama disuatu tempat, "Tuan, putri
Eliza masuk ke Ever Golden dengan seorang lelaki muda" ucap orang tua berjanggut putih dengan pakaian jas rapi.
"Cari identitas pria tersebut" ucap pria tua yang sedang duduk di kursi mewah.
"Siap tuan, Nama pria tersebut Zanix,dia anak dari kepala department keamanan kota"
"Oh terus pantau putriku"
"Siap tuan"
Didalam Ever Golden, Zanix dan Eliza berbicara santai sambil menikmati makanan. Dari gerak-gerik Eliza, dia tampak senang atau kurang lebih seperti Eliza menyukai Zanix.
"Eliza ternyata kau disini" suara terdengar dari wanita cantik dengan gaun merah cerah.
"Wah Riris kebetulan kita bertemu, ayo sini gabung kita makan bertiga"
"Hmmm,,, laki laki apakah dia kekasihmu? " ucap Riris.
Eliza dengan tersipu malu, wajahnya yang cantik kemerahan "A apa yang kamu bicarakan? dia adalah orang yang menyelamatkan kita waktu itu. "
"Wah,, Pria penyelamat, terimakasih delay menyelamatkanku waktu itu. "
"Tidak perlu berterimakasih, waktu itu Aku hanya kebetulan lewat"
Mereka pun makan bertiga bersama dan hubungan ketiganya pun semakin dekat dan terbuka.
Pagi hari di jalan sempit dengan tetesan embun menyelimuti rumput disekitar, sekelompok orang dengan senjata lengkap memasuki sebuah bar.
Didalam bar terdapat bos dengan tubuh kekar yang sudah memasuki tahap Grandmaster.
"Bos,lihat ini" ucap pria besar sambil menunjukkan foto di smartphone nya.
"Siapa pria itu? kenapa dia bisa makan bersama dengan wanita incaranku, Riris" ucap bos dengan nada marah.
"Saya tidak tahu bos, saya dapat foto ini di dalam Ever Golden.
" Selidiki dan bunuh pria itu"
"Siap boss"
Dihalaman rumah Zanix dan kakaknya sedang berlatih bersama.
"Zanix cepat sekali kamu masuk ke tahap Grandmaster"
"Kebetulan adikmu ini berbakat dan jenius yang tidak ada selama 100000 tahun"
"Hahaha,,, satu tahap lagi kamu akan bisa menyaingi kakak"
"Kalau begitu aku akan menjaga kakak jika aku bisa melebihi kakak"
"Aku tagih kata katamu ketika saatnya tiba"
Setelah berlatih Zanix membuka System.
"Apakah system tidak ada fitur shop?"
"Ada Master tetapi anda harus membeli fitur tersebut sebesar 2000 poin"
"Yah beli fitur shop"
"Selamat master telah membeli fitur shop,bisa reset ketika anda membayar 20 poin"
"Hmm kita lihat ada apa aja sekarang"
SYSTEM SHOP ASCAL
1.POTION PENYEMBUH=50 POINT
2.PIL DARAH NAGA = 60 POINT
3.SELENDANG TEMBUS PANDANG = 100 POINT
4.TIKET GACHA DISKON 98% = 700 POINT
"Wah diskon 98% beli tiket gacha"
"baik master"
"Yosh, gacha"
Trillilililiililulililu,,,,,,,,,, Duarrrr!!!!
"Selamat master mendapat item Zirah Perak tingkat menengah"
"Hahahaha,,,,, lumayan"
Terdengar suara langkah kaki menuju kamar Zanix. "Tutup System".
" Yooo, sobat lama tak jumpa. Wah kamu sangat tampan sekarang" ucap perempuan dengan nada kegirangan.
"Wah Lili lama tak jumpa, kamu juga sekarang sangat cantik"
"Kalau begitu sekuy nikah, Zanix"
"Apa yang kau katakan, aku masih belum siap"
"Kalau begitu aku akan menunggumu, ghee"
Perempuan tersebut adalah tunanganya Lili, entah bagaimana cerita nya mereka bisa tunangan. Itu disebabkan oleh perjanjian antara Ibu Lili dan Ayah Zanix.
Dulu Ibu Lili suka dengan Ayah Zanix, akan tetapi karena Ayah Zanix menganggap Ibu Lili sebagai sahabat dan dia juga sudah bertunangan. Jadi Ayah Zanix mengusulkan perjanjian jika apabila mereka mempunyai anak yang memiliki selisih umur sedikit, maka akan menikahkannya.
Zanix dan Lili berbeda 2 tahun, Zanix lebih tua dari Lili. Mereka sejak kecil dibiarkan bersama tetapi sewaktu ke tahap remaja mereka harus berpisah karena berbeda Jurusan yang ingin mereka pilih.
Seminggu kemudian,Zanix ingin berpetualang lagi untuk meningkatkan kekuatannya,dia juga sudah mendaftar jadi anggota VOLBEERS sehingga item inti monster dapat dijadikan uang.
Sebelum Zanix berpetualang, dia pergi ke markas VOLBEERS terlebih dahulu.Ada kerumunan di aula markas VOLBEERS, Zanix pun melihat kerumunan tersebut.
"Tuan dan Nyonya dari yang muda sampai ke yang tua, kali ini markas VOLBEERS akan mengadakan event BUNUH BASMI LUCUTI untuk para petualang minimal di peringkat E atau tahap junior. Silahkan daftar dan liat hadiah yang akan didapat di koridor"
Suara di kerumunan "Skuy daftar. Hadiahnya mantap slurr."
Zanix mendaftar di event tersebut kemudian melihat daftar hadiah di koridor.
Juara 1 = 500.000 Kristal
Juara 2 = 400.000 Kristal
Juara 3 = 300.000 Kristal
Juara 4 - 10 = 20.000 Kristal.
Point dihitung dari item monster yang diperoleh.
Monster tingkat F = 1 point
Monster tingkat E = 3 point
Monster tingkat D = 5 point
Monster tingkat C = 7 point
Monster tingkat B = 15 point
Monster tingkat A = 25 point
Monster tingkat S = 50 point
"Jika begini aku harus meningkatkan kekuatanku minimal sampai ke Grandmaster level 10 atau Half-Saint" ucap Zanix.
"Hey,, Zanix. Kau juga mendaftar event" ucap wanita di belakang Zanix.
"Oh Eliza, apakah kamu juga ikut mendaftar event?"
"Iya dong, ayo kita satu team. Okey"
"Okey terserah kamu saja"
Saat melewati gang kecil Zanix dihadang oleh sekelompok orang. " Hei bocah tinggalkan Eliza, dia adalah wanita yang disukai bos kami yang sudah di tahap Grandmaster level 3"
"Hah,,, cuma seorang Grandmaster level 3 saja berani menantangku"
"Jangan bicara sembarangan, hanya 1 pemuda arogan saja, habisi dia"
Satu per satu dari orang tersebut menyerang Zanix."Nih kawan kutunjukkan kekuatan dari tahap master" Demonic Slash, serangan tebasan berbentuk oval menyerang Zanix dari segala sisi.
"Hahaha,,, serangan lemah. Pedang Vermilion"FLARE DEFEND SLASH, Zanix melawan serangan tersebut dengan serangan. Ledakan besar akibat 2 serangan tersebut menghancurkan tanah sekitar.
" Apa tingkat Grandmaster? " ucap orang yang tadi menyerang Zanix.
"Tingkat Grandmaster di usia semuda ini, sungguh mengerikan jika dibiarkan berkembang"
"Ayo kabur, lapor ke bos"
"Mau kabur, mimpi" Zanix menyerang mereka dengan special skill Flare Destruction. Semua orang yang lari dengan sekejap langsung terbunuh. Zanix langsung kabur dengan terburu buru "Haish harus kabur supaya tidak ketahuan, untung saja tidak ada cctv disekitar"
Di sebuah bar, "Siapa yang berani beraninya membunuh bawahanku" ucap bos pemuda kekar di bar.
"Tidak tahu tuan, dia berani beraninya memprovokasi tuan yang sudah di Alam Grandmaster" ucap pelayan tua berjanggut putih.
Diwaktu yang sama di tempat kejadian, banyan sekali polisi yang menyelidiki kasus tersebut.
"Kapten tidak ditemukan barang bukti, tetapi sepertinya seorang Grandmaster yang membunuh mereka" ucap seorang polisi ke kapten nya.
"Cari tahu cepat, tahap Grandmaster dapat dihitung dengan jari dikota ini"
"Siap kapten"