Rahang Ridwan mengeras mendapat pertanyaan dari Nia, dan wanita itu tahu jika suaminya kesal. Namun menurutnya itu adalah pertanyaan yang wajar. Mereka sudah resmi menjadi suami istri sekarang, mengapa harus terpisah dan memiliki kamar masing-masing? Apalagi mereka adalah pengantin baru.
"Jangan banyak bertanya. Masih untung aku mau menikahimu, setelah mendengar apa yang wanita tadi katakan padaku."
Sungguh, Nia berharap jika Ridwan tidak jadi menikahinya. Dia tidak akan dirugikan apapun. Dia juga tidak harus menanggung malu karena gagal menikah.
Karena dia malas untuk berdebat dan takut Ridwan melakukan hal kasar lagi padanya, dia akhirnya menurut saja tidak bertanya lagi.
Nia melangkah masuk yang tadi ditunjuk oleh Ridwan. Kamar itu tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, dan cukup bersih untuk sebuah rumah yang jarang ditinggali.
Ketika dia sedang membereskan barang barang dia mendengar Ridwan keluar dari rumah dan menutup pintu.