Angel benci dengan perasaannya yang tidak jelas seperti ini. Dan yang lebih menyiksa, Angel tidak tahu kepada siapa mencurahkan perasaannya. Reynald sepertinya benar-benar pergi.
Malam itu, setelah berhasil mengendalikan lagi perasaannya, Angel memutuskan memejamkan mata. Dia berharap, besok suasana hatinya akan kembali seperti biasa.
Angel meletakan ponsel di samping tempat tidur, lalu dia menarik selimut.
Baru saja beberapa detik matanya terpejam dia mendengar ponselnya bergetar, pertanda sebuah pesan masuk. Angel memilih untuk mengabaikannya. Yang dia butuhkan adalah tidur.
Baru keesokan paginya, Angel membuka ponsel dan melihat isi pesan yang ia terima tadi malam.
Mulutnya menganga ketika mendapati sebuah pesan dari Adam.
Tiba-tiba suasana hatinya menjadi berubah 180 derajat dari semalam. Sialnya dia tidak langsung membalas pesan dari Adam.