Davi menahan kecemburuan itu dengan mengalihkan perhatiannya. Akan tetapi tetap saja dia tidak bisa mengabaikan lelaki itu. Juga ketika seorang pembeli datang menghampiri Davi.
"Satu di gelas ya!" pesan seorang wanita yang membeli es kelapa.
Davi hanya mengangguk, biasanya dia selalu ramah menjawabnya disertai senyuman kepada para pembeli. Tapi kali ini terasa sulit bagi Davi menarik senyumnya.
Setelah membuat satu es kelapa segar, Davi menyerahkan gelas itu kepada pembelinya.
"Silakan!"
Pembeli wanita tadi menerima gelas es kelapa dari tangan Davi, lalu kemudian segera menikmati es kelapa itu. Sedangkan Davi kembali memperhatikan lelaki tadi yang masih menatap liar ke arah Bela.
"Bang, kok gak manis es kelapanya?"
Davi tersentak diav mencoba mengingat-ingat lagi apa yang tadi dia lupa memasukan gula. Karena perhatiannya terus tertuju kepada Bela, Davi sampai lupa memasukkan bola ke es kelapa tadi .