Nia mengetuk pintu ruangan Bram, dia ingin Stella mengetahui kedatangannya. Nia yakin jika Stella pasti akan kesal, ketika mengetahui teman yang telah ditunggu oleh Bram itu adalah dirinya.
Apalagi Bram sudah menyuruh Stella pergi dan menolak Stella tadi, demi kedatangan Nia.
"Itu pasti temanmu!" ucap Stella sambil berjalan untuk membuka pintu.
Nia bersiap dengan senyum selebar mungkin. Dia tahu jika yang membuka pintu adalah Stella, terdengar dari ketukan sepatu wanita itu.
Saat melihat Nia yang berdiri di depan pintu, Stella langsung mengerutkan keningnya. Nia pura-pura terkejut mendapati Stella berada di sana.
"Stella?"
"Ada apa dia kemari? Bram, bukan dia kan teman yang kau maksud?" tanya Stella dengan ekspresi masam, berharap tebakannya yang salah.
Bram yang sedang memandang Nia, beralih ke arah Stella. Dia tidak mungkin mengelak di depan Nia.
"Iya. Aku Dan Dia berjanji untuk bertemu sore ini," jawab Bram.
