"Oh ya siapa temanmu itu?" tanya Sam.
"Dia mantan menantu dari keluarga Gultom."
"Dan dia tahu tentang rencana kita?" Sam mengernyitkan keningnya, dia khawatir jika teman Stella itu justru akan membocorkan rencana mereka selanjutnya.
"Sam, aku tidak bodoh. Aku tidak mengatakan tentang rencana-rencana kita." Stella menelan liurnya dengan sedikit tersendat, jelas dia berbohong. Dia sudah terlanjur mengatakan tentang Sam dan Julia kepada Bram.
"Syukurlah jika kau mengerti. Rencana kita bukan main-main kita akan melawan seorang Sarita."
"Aku mengerti. Lagi pula, teman aku itu juga mempunyai dendam pribadi kepada mereka. Zayn dan mantan istrinya tengah dekat, dia tidak suka tentang hal itu," jelas Stella.
Stella yakin jika Bram dapat dipercaya. Selama Bram bisa menutup mulut, rencana mereka tidak akan bocor. Dan Bram juga mengatakan akan mengikuti rencananya meski tidak akan terlibat langsung. Sepertinya lelaki itu cukup ciut menghadapi Sarita.