Sofi terus bergerak mundur hingga hingga terpojok di sisi lemari kecil, untung saja dia masih memegang kruk tongkat miliknya sehingga bisa ia gunakan sebagai senjata untuk menghadang Bram.
Sambil mengacungkan tongkat itu ke arah Bram, Sofi berkata, "Jangan gila kamu Bram! Dalam kontrak perjanjian tidak akan ada yang seperti itu, jangan menyentuhku! kau akan tahu akibatnya jika berani melanggar kontrak perjanjian kita!"
Bram masih belum terpengaruh dengan ancaman Sofi, dia justru mengambil tongkat yang dihadangkan padanya lalu melemparnya ke belakang.
"Memangnya kau menjaga keperawananmu itu untuk siapa? Tidak ada yang akan mau menikahi wanita cacat sepertimu selain aku. Jadi daripada seumur hidup kau tidak akan pernah merasakan bagaimana nikmatnya bercinta, aku akan berbaik hati memberikan nya untukmu," jawab Bram, menyeringai penuh nafsu.
