Julia juga menyadari apa yang dikatakannya semalam, dia cukup menyesal karena tidak bisa mengontrol ucapannya ketika mabuk. Ketika tadi pagi dia terbangun dia mendapati suaminya sudah pergi ke kantor.
"Karena mereka sudah tahu, aku tidak akan membiarkannya begitu saja," gumam Julia, sambil mengemudikan mobilnya. Reputasinya sudah sangat buruk di hadapan orang-orang. Terlanjur basah, maka Julia memutuskan untuk melabrak Nia di tempat kerjanya.
Saat memasuki Fertama mata orang-orang tertuju padanya. Julia menyadari tatapan dan delikan sinis mereka padanya tetapi dia tidak peduli. Dia terus melangkah dengan yakin memasuki perusahaan yang bukan lagi menjadi miliknya.
"Di mana aku bisa menemui suamiku?" tanya Julia kepada seorang pegawai di sana.
"Ruangannya berada di ujung lorong itu di sana tertulis namanya, jika tidak ada mungkin dia sedang mengontrol barang di bagian gudang," jawab karyawan itu sambil menunjuk.