Zayn menghentikan sendok yang hendak masuk ke dalam mulutnya, sedangkan Adrian melongo mentap putranya.
"Iya, kita memang ayah dan anak," ucap Adrian dalam hati. Ingin rasanya dia mengatakan itu dengan lantang.
"Hahaha ... Anda sangat terkejut," kata Kenzie dengan tawanya.
Adrian memaksakan tersenyum, seolah itu memang sebuah lelucon.
"Mungkin kita adalah ayah dan anak di masa lalu. Aku pernah membaca cerita tentang reinkarnasi. Kau ingat Dad tentang buku yang kau belikan untukku saat Mommy di rumah sakit?"
"Iya, aku ingat," jawab Zayn, sambil mengambil segelas air untuk menghilangkan keterkejutannya.
"Kau jangan khawatir Dad, kau hanya ayahku satu-satunya di dunia ini. Kau yag terbaik! ucap Kenzie, karena melihat ekspresi Zayn.
Lagi-lagi terasa diiris lagi hati Adrian, saat mendengarkan ucapan Kenzie.
"Sudah makanlah cepat! Kenapa kau cerewet sekali seperti Nenekmu?!" ujar Zayn.
"Oke!" anak laki-laki itu mengangguk.