Chereads / Pelayan, Aku mohon. / Chapter 1 - Aku menyukainya.

Pelayan, Aku mohon.

🇮🇩author_gaje_ya_kan
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 2.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Aku menyukainya.

Hidup disebuah rumah mewah, Aku adalah anak pewaris kerajaan bisnis dinegeri ini, orang tua ku juga seorang bangsawan, masih ada ikatan darah dengan raja di negeri ini, Sejak umur 15 tahun, aku sudah hidup sendiri.

Di kediaman super besar, aku hidup dengan keperluan yang sudah disediakan pelayan.

sampai pada umur 23 tahun, aku sadar bahwa aku menaruh perasaan pada satu pelayan yang membuat ku jatuh hati kepada-nya, Namun ia sangat dingin.

terus terang aku suka sekali mengodanya, Aku memang mencintainya.

Namun, aku tahu... ia selalu bersikap dingin kepada-ku, apa yang tidak dia sukai dari ku ya?

padahal semuanya sudah aku punya, wajah ku juga tampan, harta? ya gak usah disebutin juga dia sudah tau.

"hey! Naola. bisakah kamu datang kekamar-ku nanti."

pinta ku kepada dirinya, sapai pada akhirnya ia datang dan masuk kekamar-ku bertanya, apa yang aku inginkan.

dengan cepat ku tarik pergelangan tangannya, ku jatuhkan dirinya di kasur, dan langsung saja aku mendaratkan ciuman-ku dibibirnya.

aku tidak menduga ia sama sekali tidak ada niatan untuk melawan diri-ku.

"Aku mencintai kamu Naola." ujar-ku kembali lagi mencium dirinya.

"Aku juga tuan, tapi... kita berbeda, Maaf." ujarnya.

setelah ia berkata begitu, aku langsung saja menyudahi-nya, aku baru sadar bahwa kami berbeda, apa yang akan orang tua ku katakan, jika mereka mengetahui bahwa anaknya menjalin hubungan asmara dengan seorang pelayan.

Aku menyuruhnya untuk keluar dahulu, aku disaat ini hanya ingin menenangkan diri-ku, sampai pada akhirnya, aku tidak lagi ingin setatus kami menghambat hubungan kami berdua, ke esokan harinya aku kembali seperti biasanya, malahan kini menjadi-jadi, aku mulai menganti panggilan nama menjadi panggilan sayang kepadanya, karena sudah terbiasa mendengar aku yang selalu mengoda naola pelayan yang lain pun hanya tertawa dan kemudian "ciet ciettttt... tuan."

ketakutan ku ternyata benar terjadi, keluarga ku datang berkunjung dibulan maret, ya karena aku ulang tahun di tanggal 10 maret.

mereka bermaksud untuk merayakan pertambahan umur-ku.

"Apakah benar Nak?" tanya ibunda kepad-ku, aku sungguh tidak bisa berkata apa pun diwaktu itu, sampai pada akhirnya ibunda mengulangi perkataannya sampai 11 kali.

"Benar Bu." jawab-ku ketakutan, aku berharaf mereka tidak mengapa-apakan Naola.

"Kenapa kamu merahasiakan ini, dari kami? jika kamu sungguh mencintainya harusnya kamu bertekad untuk mengatakannya dengan jujur, setatus hanyalah setatus saja, manusia tetap lah manusia, kita terlahir menjadi bangsawan bukan berarti kita bisa menganggap rendah yang lain. Tapi apakah kamu serius?" ujar ibunda, ayah sedari tadi diam saja, kini mulai angkat bicara.

"Lagian ayah malahan binggung kok dia mau milih kamu, jeleknya udah gak bisa dinalar dengan akal sehat."

Aku legah mengdengarkannya, "tapi kami juga kasihan kepada Naola, jika kalian menikah, ya kalian harus menikah. ada banyak media yang meliput dengan beragam opini untuk menggiring publik, kamu tau kan maksud bunda?"

"Kak mana Naolanya?" tanya adik perempuan-ku, lalu ku panggil naola, dengan cepat ia menghampiri kami, menundukan kepala sebagai tanda penghormatan.

"Apa saja yang sudah anak kami lakukan kepada-mu?" tanya ayah kepadanya.

"Dia memanggil saya kekamarnya, lalu menarik saya higga saya terjatuh dikasur, kemudian membaringkan saya, lalu... mencium saya." ujar naola terus terang, seketika itu ayah langsung membelalakkan kedua matanya.

"Maaf aku terlalu menyukainya Ayah."