Chapter 11 - Tak Terduga

Ishita pun pergi menuju kamarnya dan dia melihat Lyna yang tertidur dikasurnya dan Ishita terpesona dengan keimutanya

"Imutnya, apakah aku boleh menciumnya?" Ucap hati Ishita

Ishita pun mendekat dan melihat bibir Lyna dari dekat dan Lyna terbangun

"M-m-mesummm!!!"

Plakkkkk!!

"Aduh-duh-duh sakittt" Ishita kesakitan dan memegang jidatnya

"Kenapa ditendang?! Kan bisa ditampar aja" Ishita sedikit kesal kepada Lyna

"Hmph~, dasar mesum kakak kan sudah punya pacar kenapa gak sama pacar kaka?" Ucap Lyna dengan memalingkan wajahnya

"Walupun kakak punya pacar tapi kakak tau, laki laki yang baik adalah laki laki yang berhati hati dalam tindakanya" Ishita mengelus kepala Lyna

"Lalu? Kenapa kau melihat bibirku dari dekat?"

Ishita pun terkejut

"Eh-gimana ya-anu- anu-"

Brukkkkk!!

"Mesummmm!!" Ucap Lyna dengan menendang perut Ishita

"Sa-sakit"

"Udah ayo tidur aja dah" Ucap Ishita dengan memegang perutnya

Mereka pun tidur bersama dan pagi pun tiba seperti biasa Ishita selalu bangun telat dan dia bergegas mandi dan membawa bekal dijalan dia bertemu dengan Lyna yang sudah berangkat

"Lyna!" Teriak Ishita dengan ter engah engah

"Ada apa?"

"Engga cuma manggil"

"Ouh"

"Mau berangkat bareng?" Ucap Ishita

"Boleh"

Mereka pun berjalan menuju sekolah mereka masing masing dan dimasa sekarang Ishita sudah kelas 1 SMA sedangkan Lyna kelas 2 SMP sekolah mereka selisih 100 meter mereka pun berpisah di sekolah Lyna

"Dadah kakak" teriak Lyna dengan melambaikan tanganya

"Iya dadah" Ishita tersenyum pada Lyna

Ishita pun jalan sendiri menuju sekolahnya dan dia dihadang oleh geng motor yang mendiami kawasan situ

"Oi dia anak yang masuk TV itu lo"

"Iya katanya dia kuat"

"Halah orang kuat mah cuma sebatas gosip"

Ucap mereka

Kami berjumlah 30 orang kau tidak mungkin akan kupersilahkan tanpa bertarung, mereka pun mengeroyok Ishita dan Ishita kesakitan dikeroyok bahkan menangis

"Oi dia menangis lo"

"Wah kabur ada bayi nangis"

Mereka tertawa terbahak bahak dan tiba tiba ada satu orang menggunakan motor kerenya menghampiri mereka

"Siapa kau?!"ucap pemimpin geng di kawasan situ

"Aku?, namaku adalah Archery Maxe" ucap orang itu

"Hah?! Archery, maxe?" Ucap hati Ishita dan Ishita pun pingsan

Pertarungan pun terjadi maxe melempar 2 orang sekaligus dan memukul 2 orang lagi dan tendangan berputar terkena 4 orang dan dia berlari menuju motornya dan menunggangi motornya dan menabrak 12 orang sisanya pun kabur terbirit birit, Ishita pun bangun dari pingsan nya,disisi lain Mia menunggu Ishita didepan gerbang

"Halo Mia, ayo masuk"ucap salah satu siswi disitu

"Oh, kamu duluan aja aku nunggu orang"

"Baiklah"

"Kau baik baik saja?" Ucap Maxe dengan mengulurkan tanganya

"Aku baik baik saja" ucap Ishita dengan meraih tangan Maxe

"Aku tau kau kuat Ishita, Aura mu terlihat jelas" ucap Maxe dengan memegang pundak Ishita

"Hah? Bagaimana kau tau, apa jangan jangan kau malaikat-"

"Bukan, aku adalah pendekar pedang yang menyamar menjadi anggota geng kejahatan bernama TEE(The Evolution Earth)

"Ha? Kenapa kau bergabung?" Tanya Ishita dengan kebingungan

"Aku juga adalah detektif, jadi aku dikirim polisi untuk menyelidiki itu"

"Oh begitu,"

"Omong omong siapa namamu" tanya Maxe

"Namaku, I-Ishita Nameda"

"Nama yang bagus semoga kita bisa jadi teman" ucap Maxe dengan tersenyum

"Kamu sekolah dimana?" Tanya Maxe

"Aku sekolah dekat sini kok"

"Oh berati kita sama dong" ucap Maxe dengan kegirangan

"Benarkah?" Ishita bingung

"Benar, di sekolah kita ada eskul pedang lho kamu ga ikut?"

"Benarkah? Aku tidak tau karena aku dikelas cuma baca novel doang hehe" ucap Ishita dengan muka konyol

"Pokoknya kamu harus ikut"

"B-baiklah"

Mereka berdua pun pergi ke sekolah menggunakan motor Maxe dan sesampainya digerbang mereka melihat seoeang siswi yang tertidur didepan gerbang

"Mia?" Ucap Ishita dengan kebingungan dan dia menuju ke arah Mia

"Kau kenal dia?" Tanya Maxe

"Di-dia adalah pacarku"ucap Ishita dengan memegang pipi Mia dan wajah sedikit memerah

"Ishita~, "Mia pun terbangun

"Ishita kau sudah sampai"Mia pun memeluk Ishita

"Tanganmu sangat hangat" ucap Mia dengan pipi yang memerah

"Hehe, kamu ngapain disini?"

"Aku nunggu kamu loo, hmph~~ lama amat" ucap Mia dengan pura pura kesal

"Hueh?! Kamu babak belur?!" Mia terkaget dan memegang lukanya

"Aduh sakit"

"Eh maaf, kamu bekelahi dengan siapa" ucap Mia dengan memegang kedua pipi Ishita

"Geng yang di gang itu"

"Syukurlah kau menang" ucap Mia dengan lega

"Bukan, aku dibantu temanku" ucap Ishita dengan mengelus kepalanya sendiri

"Siapa?" Tanya Mia

"Dia" scene pun menyorot Maxe

"Kamu?" Mia seakan pernah melihat Maxe