Chereads / Seberkas Titik Cahaya / Chapter 12 - Cuek

Chapter 12 - Cuek

Keesokan paginya Syifa dan Ulfa berangkat ke kampus dengan wajah lesuh.

"Duhh... Gue capek banget" ucap Ulfa.

"Gue juga... Pegel nih" ucap Syifa.

"Udah ada kejadian juga tadi malam" ucap Ulfa

"Lo udah kerja...? " tanya Syifa.

"Iya.. Gue kerja di tempat kerja kak Riko, cafe juga sih kayak lo" jawab Ulfa.

"Alhamdulillah, eh tapi lo tau nggak semalam Kak Sarah dateng ke cafe.. Terus dia bertengkar ama kak Riko" ucap Syifa.

"Haaa... Serius, terus terus gimana" ucap Ulfa.

"Pokoknya kak Riko marah besar nggak bisa tenangin dirinya gitu... Untungnya ada Reza yang bantuin" ucap Syifa.

"Ohhh... Reza yang keren itukan" ucap Ulfa.

"Entahlah... Eh tapi lo tadi bilang ada kejadian juga" ucap Syifa.

"Bener banget... Pokoknya itu cinta segi tiga dan gue nggak bisa ikut campur" ucap Ulfa.

"Mmmmm.... Maksudnya gimana sih, gue nggak ngerti" ucap Syifa.

"Gini... Di tempat kerja gue ada yang namanya Mia. Nah Mia itu suka banget ama kak Riko. Terus ada juga pelanggan yang namanya Novi, Novi ini juga suka ama kak Riko, so mereka semalam bertengkar gara-gara kak Riko" ucap Ulfa.

"Itu berarti lo banyak saingan Fa" ucap Syifa sambil tertawa.

"Apaan sih... Eh apa lagi nih yah gue nyuruh mereka keluar buat nyelesaiin masalah mereka... Eh gue malah di suruh diem dan nggak usah ikut campur" ucap Ulfa sambil manyun.

"Kak Riko nggak belain lo" ucap Syifa.

Ulfa hanya menggelengkan kepalanya.

"Oh iya.. Bukannya lo harus beri dia jawaban besok" ucap Syifa.

"Mmmm... Gue juga nggak tau harus jawab apa" ucap Ulfa.

"Hari ini gue nggak usah ceritain dulu ke Ulfa kalau kak Farhan semalam bilang suka ke gue" ucap dalam batinnya Syifa.

"Nggak usah manyun gitu dong, senyum dikit" ucap Syifa.

"Males banget ke kampus" ucap Ulfa.

"Astaghfirullah.. Lo jangan ngomong gitu.. Udah semangat aja... Hadapi semuanya dengan senyuman" ucap Syifa.

"Duhhh... Sahabat gue baik banget sih" ucap Ulfa sambil merangkul Syifa menuju ke kelas perkuliahan. Saat menuju ke kelas mereka berdua bertemu Farhan dan Riko.

"Kak Farhan sama kak Riko ngapain disini.... Inikan untuk mata kuliah bagian semester bawah" ucap Ulfa

" kita berdua nungguin kalian berdua "balas Riko.

" ada perlu apa nih..? "Tanya Ulfa.

" kita pengen ngajakin kalian berdua nanti siang makan bersama"ucap Farhan.

Sontak Ulfa dan Syifa saling menatap.

"Kalian berdua kenapa sih...? Kok aneh gitu" ucap Farhan.

"Nggak kok kak... Nanti siang kita lihat yah kak... Takutnya ada kelas tambahan nantinya" ucap Syifa.

"Ya udah nanti kabarin yah" ucap Farhan.

"Iya kak pasti" balas Syifa.

Saat Riko hendak mendekati Ulfa, Ulfa pun tiba-tiba berlari memasuki ruangan kelas perkuliahan tanpa menoleh sekali pun.

"Ulfa marah yah sama lo" ucap Farhan.

"Iya... Ini semua salah gue sih" ucap Riko.

"Makanya lo hati hati dalam bertindak, Ulfa aja belum jadi cewek lo, lo udah ngajak cerita ama cewek lain" ucap Farhan.

"Haa.. Maksudnya Riko ini permainin Ulfa" ucap Syifa.

"Nggak... Gue nggak bakalan nyakitin Ulfa" ucap Riko.

"Lah terus ini maksudnya apa" ucap Syifa.

"Gini... Riko itu orangnya nggak enakan, terus dia nggak mau kalau nantinya tuh cewek sakit hati gara-gara Riko... Pokoknya Riko itu nggak mau buat sedih perempuan" ucap Farhan.

"Yang namanya cinta itu butuh pengorbanan, kalau misalnya Ulfa jadi cewek lo gimana... Kan Ulfa nya yang sakit hati. Siapa juga yang mau ngeliat cowoknya deket ama orang lain. Lo sebagai cowok harus ngambil keputusan yang bijak, dan lo harus nyiapin penjelasan yang masuk akal ke orang yang suka deketin lo kalau lo udah suka ama yang lain" ucap Syifa.

"Gue nggak perlu ngejelasin lagi... Semua yang di bilang Syifa itu bener" ucap Farhan.

Riko hanya terdiam sambil termenung.

"Mending kak Riko balik ke kelas deh... Kak Farhan juga.. Dan fikirin dengan matang matang untuk ngambil sebuah keputusan atau penjelasan" ucap Syifa dan pergi meninggalkan keduanya.

"Tenang aja bro, gue bakal bantuin lo" ucap Farhan.

"Gue bego banget bro... Gue nggak berfikir sampai kesitu juga... Semua yang di bilang Syifa juga bener semua" ucap Riko

"Emang cowok itu selalu salah... Tapi yang satu ini lo salah beneran bro" ucap Farhan.

"Ya gue harus gimana dong bro" ucap Riko sambil garuk garuk kepala.

"Udah... Nanti di kelas kita pikirin caranya" ucap Farhan sambil merangkul sahabatnya dan menuju ke ruangan kelas perkuliahan.

"Bener yah bantuin gue nanti"ucap Riko.

" iya, gue bakal bantuin lo kok, jadi lo tenang aja bro"balas Farhan.

"Awas aja kalau lo boongin gue" ucap Riko.

"Gue nggak boongin lo... Masa gue biarin temen gue menderita sendiri" ucap Farhan.

"Ini baru brother nya gue" ucap Riko.

Setelah pelajaran mata kuliah pertama selesai, akhirnya mereka berdua menuju ke kantin.

Disana mereka berdua melihat Syifa dan Ulfa tengah mengobroldan akhirnya mereka menghampiri Syifa dan Ulfa.

"Haii... Pada ngomongin apa sih" ucap Farhan.

"Cuman ngomongin masalah tugas kuliah kok Kak" ucap Syifa.

Riko menatap Ulfa, namun Ulfa hanya terus memakan makanannya tanpa memperhatikan kedatangan Riko dan Farhan.

"Ulfa.... Ulfa... " ucap Riko.

Ulfa hanya diam.

"Ulfa kenapa Syif...? " tanya Riko.

"Nggak tau juga kak... Tadi nggak gini sih" ucap Syifa.

"Fa... Gue minta maaf soal semalam" ucap Riko.

"Gue udah kenyang.. Gue tunggu lo di luar ya Syif" ucap Ulfa dan pergi.

Riko pun segera mengikuti Ulfa.

"Ulfa bener bener marah kali ini" ucap Farhan.

"Iya kak.. Gue juga baru ngeliat Ulfa kayak gitu" ucap Syifa.

Sedangkan di sisi lain.

"Fa... Jangan cuekin gue dong.. Please" ucap Riko.

Ulfa hanya diam dan terus berjalan.

"Fa... Ngomong dong... Fa... Gue minta maaf" ucap Riko

Riko kemudian memegang kedua tangan Ulfa. Ulfa pun mencoba melepaskannya namun tak bisa karena kekuatan Riko lebih besar di bandingkan kekuatan Ulfa.

"Lo bisa nggak sih jangan ganggu gue" ucap Ulfa.

"Akhirnya lo ngomong juga" ucap Riko.

"Lepasin tangan gue" ucap Ulfa.

"Nggak.. Gue nggak bakal lepasin" ucap Riko.

"Ok, kalau gitu jangan salahin gue" ucap Ulfa sambil mencoba menggigit tangan Riko.

"Eh... Mau ngapain Fa" ucap Riko.

"Liat aja" ucap Ulfa.

"Eh.. Eh. Eh... Aaaaaaa.... Sakit Fa... Faa..... Awwww" teriak Riko.

Ulfa menggigit Riko hingga berdarah, melihat hal tersebut Ulfa menjadi kaget dan khawatir.

"Astaga... Tangan kak Riko.... Ya ampun" ucap Ulfa dengan cemas.

"Aww... Sakit" ucap Riko sambil menahan kesakitan.

Ulfa pun segera membawa Riko ke ruangan kesehatan bagian kampus dan membantu mengobati luka Riko.

"Aw... Pelan pelan dong... Sakit" ucap Riko sambil merintih kesakitan.

"Sorry kak... Tapi tahan bentar" ucap Ulfa.

Riko pun tersenyum sambil menatap Ulfa yang tengah mengobati tangannya.

"Udah selesai" ucap Ulfa.

Tiba-tiba Riko menyentuh bibir Ulfa dan membersihkan darah di bagian bibir Ulfa.

"Sekarano kayak vampir aja.. Ada darah di bibir lo" ucap Riko sambil mengusapnya dengan tangannya sendiri.

"Makasih udah dibersihin" ucap Ulfa.

"Fa gue minta maaf soal semalem" ucap Riko.

"Mmmmm" ucap Ulfa sambil mengangguk.

"Gue juga minta maaf karena Ulfa udah ngegigit kak Riko sampai kayak gini" ucap Ulfa

"Gue nggak apa apa kok... Yang paling penting bagi gue lo maafin gue" ucap Riko.

"Ya udah... Kalau gitu gue kuar dulu yah kak" ucap Ulfa sambil berdiri dan bersiap untuk pergi.

Riko pun meraih tangan Ulfa dan menahannya.

"Please jangan pergi Fa" ucap Riko.

"Kalau Ulfa nggak pergi sekarang, Ulfa bakal nggak sempet ngumpul tugas, soalnya hari ini adalah hari terakhir pengumpulan tugas" ucap Ulfa.

"Kenapa nggak bilang dari tadi... Udah.. Gue anter lu" ucap Riko sambil menggenggam tangan Ulfa keluar dari ruangan kesehatan.

"Duh... Semuanya pada ngeliatin nih" dalam batin Ulfa dan mencoba menutupi wajahnya.