Bab 379
"Hukum harus terus berjalan," ucapku dengan wajah sumringah didepan bibi.
"Jangan bermain-main denganku, Mbak. Aku lebih pintar darimu," ucap bibi dengan wajah serius.
"Aku tidak peduli apa yang kamu bicarakan, yang terpenting sekarang aku bisa melihatmu seperti ini."
"Kamu fikir hanya kita berdua yang melakukan ini, tidak b*d*h," bisiknya ditelingaku.
Deg! Aku hampir lupa karena terlalu bahagia melihat bibi sudah dipenjara. Ya, siapa orang yang membantu Naina. Apakah Mas Rizal dan Mama Mertua? Aku harus menyelidikinya sendiri karena aku tak yakin bibi jujur kepada polisi nantinya.
"Ayo pulang, Na." Tepukan Burhan di pundakku membuyarkan lamunanku.
"Ayo," ucapku dengan perasaan bahagia karena sudah melihat bibi dan laki-laki itu digelandang masuk kedalam kantor polisi. "Rasakan akibat perbuatanmu, bi."