Bab 374
"Bicara apa, kamu. Pokoknya kamu harus pulang dan bawa Gilang pulang, Na. Ibu dan yang lainnya sudah rindu dengan Gilang!"
Aku hanya tersenyum getir mendengar ucapan Mas Rizal. Selama ini juga gak ada yang peduli dengan anakku.
"Baiklah, tetapi aku akan pulang setelah kamu menjemputku, Mas!"
"Loh, kamu tahu aku banyak pekerjaan, Na!"
"Kamu keterlaluan, Mas. Paklik ku meninggal dan gak ada satupun dari keluargamu yang berbela sungkawa atau apa. Malah aku kamu suruh pulang dan pergi sendiri. Kamu suami aku apa bukan, sih! Kalau kamu gak datang maka aku gak mau pulang!" sergahku ke Mas Rizal. Lalu aku mematikan sepihak sambungan telepon itu. Rasa kesal sudah menjalar dan aku gak peduli sama sekali dengan Mas Rizal jika dia tak mau datang buat berbela sungkawa.
Beberapa kali Mas Rizal menghubungi lagi dan aku tak mengangkat. Hingga panggilan ke tiga akhirnya kuangkat juga.
"Na, kenapa kamu matikan gitu aja!"
"Kamu paham gak sih apa maksudku, Mas!"
