Rasa penasaran menuntunku berjalan perlahan. Mencari keberadaan suamiku. Setiap ruang masih gelap. Dari mulut pintu ku lihat sinar di tempat menjahitku.
Berjalan mengendap seperti seorang maling saja.Samar-samar terdengar suara Mas Rizal sedang berbicara. Ya, pasti dia sedang berbicara melalui sambungan telepon. Tapi kenapa harus di sini?
Ku langkahkan kaki mendekati. Berdiri di balik tembok sambil menajamkan indera pendengaran. Aku ingin tahu apa yang sedang ia bicarakan
bab 371
"Tidak bisa malam ini. Kita ketemu saja besok. Di tempat biasa ya."
Ya Allah, Mas Rizal sedang bicara dengan siapa?
Apa benar Mas Rizal memiliki wanita idaman lain?