Bab 364
Tok ... tok ... tok ...
Aku kaget mendengar suara pintu di ketuk terus menerus.
"Siapa?" Tanyaku memegang gagang pintu. Kupastikan dulu bahwa itu adalah manusia.
Tak ada sahutan dari luar. Aku ragu untuk membukanya. Kuputuskan kembali masuk ke kamar. Namun, langkahku terhenti mendengar suara jendela yang di gedor-gedor begitu kuat. Siapakah di luar sana?
****
"Dan kamu, Mas. Kamu nggak perlu tau dari mana aku mendapatkan uang sebanyak itu. Karena aku juga tidak tau kemana saja gaji selama ini kamu habiskan. Untukku dan Gilang hanya kamu beri gaji sisa, sedangkan untuk Adik dan Mamamu. Kamu beri segalanya. Sadar, Mas! Kamu udah nikah."
"Ingat! Kalau kamu jatuh sakit atau mati. Tangan inilah yang merawat kamu! Bukan mereka. Gilang lah yang akan mendoakan kamu sampai hari akhir, bukan adik kamu!"
