Bab 357
Dengan ragu Nana mengetuk pintu kamar itu. "Ambar, masakannya sudah matang."
Tidak ada jawaban dari dalam kamar, Nana menempelkan telinganya di daun pintu. Mulutnya kemudian ternganga begitu mendengar samar-sama suara er*ng*n dari dalam kamar.
Nana buru-buru meninggalkan kamar berhawa panas itu, ia kembali ke dapur. Mengambil sepiring nasi beserta lauknya.
***
Seminggu kemudian, Ambar membawa pacarnya tinggal di rumah mereka. Adik ipar Nana itu sudah memberitahu bahwa Ambar dan suaminya sudah resmi menikah. Suamianya juga merupakan karyawan di pabrik sepatu tempat Ambar bekerja. Pria berusia tiga puluh tahun itu di bagian produksi. Pria itu ternyata seorang Duda, namun belum punya anak. Keduanya sudah menjalin hubungan sejak tiga bulan yang lalu.