"Makasih ya, Mas. Kamu memang suami yang baik. The best husband deh kamu. Suami idaman setiap wanita," ucap ku lagi sambil mengacungkan kedua jempol nya, memuji dirinya.
Saat itu aku masih bisa menikmati kelembutan mas Rizal. Masih bisa bermanja-manja dengan nya
Wanita itu terlalu kaku dan serius. Tak ada sisi menarik yang bisa kudapatkan dari wanita itu.
Sikapnya begitu dingin, baik saat sedang bersama maupun saat sedang di atas peraduan.
Ia tak pernah bisa menyenangkanku seperti Nana yang selalu full servis menyenangkan suami.
Bab 353
Alasan yang sering ia katakan adalah dia capek mengurus ibu yang sedang sakit.
Lalu apa bedanya dengan Nana yang juga mengurus ibu sendirian? Kok di tangan dia, ibu jadi anteng dan tidak rewel sementara dengan ku, beliau selalu terlihat banyak maunya?
Lalu di kamar, ia terlihat enggan menunaikan kewajibannya sementara Nana tetap bisa memberikan servis terbaik meski harus merawat ibu sendirian?
