"Mbak merestui?" Rosita bersemangat.
"Pasti, kamu dukung kan, Rita?" tanyaku pada Rita yang dari tadi sibuk dengan gawai.
"Dukung, Mbak. Pasti!" ujarnya menganggat jempolnya.
"Makasih, Mbak." Rosita sumringah.
"Kamu saya tugaskan juga buat konten dengan Gilang sekaligus meliput dia khitan. Kamu bersama Jodi jagain Gilang dan membantunya selama dia di sini. Kamu siap, Ros?"
Bab 352
"Siap banget, Mbak. Makasih," Rosita nampak bahagia. Aku berharap juga dia bisa jadi adik Ipar ku.
Hari mulai sore. Beberapa karyawan sudah berganti shift. Aku masih betah di kantor, walau hari sudah petang rasanya tidak ingin kembali kerumah itu.
"Mbak saya pulang dulu, ya." kata Rosita.
"Iya, Ros."
"Mbak gak pulang?"
"Hari ini aku mungkin nginap di sini, Ros."
"Iya, Mbak. Saya tahu Mbak sedang resah. Apapun itu saya selalu dukung yang terbaik buat Mbak Nana, jadi mbak harus tetap semangat yahh," ujarnya.
"Terima kasih, ya Ros."