Bab 350
"Terus bagaimana toh, Mas? Saya mau ke kantor nih," ucap Mbak Lia manja. Mas Rizal menyeringai dan terlihat dari kameraku.
"Mbak saya antar mau? Kebetulan kita satu arah. Kasihan sekali Mbak nya pasti terlambat," ucapnya. Mbak Lia kemudian mengangguk pasti.
"Boleh juga lah, tetapi apa tidak merepotkan?"
"Nggak lah, kita kan tetangga," balas Mas Rizal. Aku menghela napas panjang berusaha menahan emosi di dalam diriku.
"Terima kasih, Mas." Mbak Lia tersenyum.
"Jangan lupa mampir ya, Mbak," kata Rosita ke Mbak Lia berbasa basi saat wanita itu hendak masuk ke dalam mobil. Mas Rizal tidak menggubris sama sekali.
"Iya, kalau ada waktu saya mampir," ucapnya lalu masuk ke mobil suamiku. Mobil itu melaju dan meninggalkan Rosita. Gadis itu kemudian masuk ke mobil ku setelah misi selesai.
"Jalan, Rita!" perintahku dengan wajah datar. Rosita dan Rita tidak berani berkomentar karena tahu situasi hatiku yang kesal.
**