Bab 345
"Hai sayang."
Terdengar suara yang memanggilku saat aku membuka pintu kamarku. Aku menoleh ke sumber suara tersebut, ternyata Mas Rizal sudah ada disana.
Rasanya hari ini juga aku harus mengganti kunci rumahku agar mereka tidak pernah kesini lagi.
"Mau apa kamu kemari?" ucapku lantang kearah Mas Rizal
"Aku tidak sendiri, aku juga bersama Mama dan istri baruku." Tertawa keras keluar begitu saja dari mulut mereka.
Entah kebahagiaan apa yang mereka rasakan hingga sudah beberapa kali peristiwa menyedihkan mereka alami belum kapok juga.
"Pergilah dari rumahku," ucapku keras kearah mereka.
"Pelankan suaramu, Na. Aku masih suamimu. Jangan jadi istri pembangkang, aku boleh menikah tanpa izinmu."
"Aku istri pembangkang? Lalu kamu suami macam apa? Silahkan! Silahkan menikah dengan 100 orang sekalipun aku tidak peduli tapi jangan ada aku disalah satu dari mereka," ucapku tak kalah keras.
"Jaga bicaramu, anakku tidak suka main perempuan."