"Dulu berapa kali ibu peringatkan, dipilih-pilih dulu Na, kalau mau menikah. Tapi kamu ngeyel dan malah menikahi lelaki pengangguran seperti Rizal"
"Bu, Nana mohon jangan pernah ungkit-ungkit itu lagi, mas Rizal suami Nana bu. Nana yang memilih mas Rizal. Nana harap ibu jangan pernah ngomong gitu lagi apalagi di depan mas Rizal. Nana mohon bu jaga perasaan mas Rizal" Nana yang tadinya sudah masuk ke kamar kembali keluar dan berdiri di depaj pintu.
"Cihh... Ibu ngomel juga demi kebaikan kamu Na, biar itu lelaki sadar!!"
"Bu, mas Rizal sudah diterima kerja kok dia sudah bekerja di kantor penerbitan jadi ibu ga usah khawatir lagi ya"
Bab 320
"Dek, soal pertanyaan yang ibu tanyakan tadi sama kamu, dijawab apa, Dek?" tanya mas Rizal, dia tiba-tiba mempertanyakannya lagi.
"Emmm, itu Mas. Aku jawabnya, emm … jawab itu, tergantung … emm, inginnya kamu, Mas." Sebenarnya aku malu mengatakannya. Entah mengapa, padahal dia suamiku.