Bab 289
Saat kubuka mata ini, tak dinyana, di depanku terlihat sekuntum bunga mawar berwarna merah, wangi, segar juga indah. Tak sabar rasanya ingin mengetahui, siapa yang membawa bunga ini. Segera saja ku balikkan badan, betapa kagetnya aku saat melihat siapa yg membawa bunga mawar itu. Mas James.
"Mas James, kamu di sini, Mas?" tanyaku ragu.
Mas James tidak menjawab, ia hanya tersenyum, senyum yang begitu manis, aku terpana melihatnya. Mas James memanglah tampan.
Sayangnya, senyum itu tidak berlangsung lama. Beberapa saat kemudian, senyum itu memudar dan justru berubah menjadi seringai yang mengerikan? Kaget, Mas James maju hendak mencekik leherku. Aku mundur ke belakang tiga langkah. Rasanya tak percaya dengan apa yang kulihat, tapi tak ada waktu lagi, aku harus segera lari. Kubalikkan badan dan bersiap untuk berlari sambil berteriak sekeras mungkin, berharap ada yang mendengar dan mau menyelamatkanku.
"Tolong … tolong … toloooong!"
*******
"Marsya, Marsya, bangun, Sayang!"
