Bab 280
"Halo, Mas." Aku lebih dulu menyapa.
"Itu tadi ada klien yang baru dateng, udah marah-marah sama suaminya di telepon. Kamu udah makan siang, Sayang?"
Aku mengulum senyum, kemudian menganggukkan kepala. "Aman, Mas."
Ketahuan sekali kalau dia berbohong. Memangnya aku bisa dibohongi begitu?
"Yaudah, aku lanjut kerja ya."
"Iya, Mas. Kamu mau nitip salam ke Mama sama Papa nanti?" tanyaku pelan.
"Gak usah. Nanti aku nyusul aja ke rumah Mama sama Papa habis kerja. Udah dulu ya."
Ternyata dia masih ingin menyusul. Aku mengangguk-anggukkan kepala.
"Mau langsung ke rumah Mama sama Papa kamu?" tanya Mbak Ayu pelan.
Aku menganggukkan kepala, kemudian beranjak. Memang harus sekarang ke rumah Mama dan Papa.
***
"Sayang, akhirnya kamu main juga ke rumah. Udah lama banget. Mama kangen sama kamu."
"Gimana? Udah ada perubahan?" tanya Papa sambil menyuruhku masuk.
