Bab 277
Sepanjang jalan, mas James selalu menyapa setiap orang yang berpapasan dengan kami. Dia sangat ramah, aku hanya mengimbangi dengan senyum saja.
"Mas, lihat deh disana," tunjukku ke arah pohon jati yang lumayan besar.
"Kenapa?" tanyanya dengan mengarahkan pandang ke arah yang kutunjuk.
"Ibu itu aneh, dia seperti sedang mengawasi kita," gumamku.
Sedari tadi aku melihat ada seorang Ibu, seperti sedang mengintip kami, dibalik pohon jati itu. Usianya kutaksir sekitar lima puluhan, gerak geriknya sangat mencurigakan menurutku.
"Sepertinya Ibu itu hanya ingin mengumpulkan daun jati saja," ucap mas James.
Tapi aku ragu, apa benar Ibu hanya mengumpulkan daun jati saja? Jleb, mata kami saling beradu, saat aku sedang memperhatikannya. Dia langsung membuang pandang, dan sibuk mengumpulkan daun-daun jati yang sudah jatuh ke tanah. Tapi dia hanya mengambil daun yang masih hijau dan segar saja. Sepertinya daun-daun itu memang sengaja di jatuhkan.