"He he." Aku menggaruk-garuk rambut. Saking stresnya sampai aku tak menggunakan logika.
"Ha ha. Mbak mbak." Andi lagi-lagi tertawa. Aku tertawa kecil.
"Diem, gak? Aku ganti strategi sekarang. Aku akan bilang pada Mas Andi bahwa aku hamil anaknya 5 bulan. Atau 6 bulan. Semudah itu."
$$
"Dengan ukuran perut yang hamil satu bulan? Apa mbak pikir Mas Andi tidak curiga? Hamil satu bulan, perutnya tapi ramping."
"Itu ...." Aku berpikir sejenak. Aku ikut tersenyum saat Arman tersenyum.
"Aku akan pakai pengganjal perut, Mas Andi pasti gak akan curiga kalau yang aku kandung bukan anaknya."
"Oke, katakanlah begitu. Lalu nanti waktu mbak hamil 5 bulan, itu saatnya mbak melahirkan untuk kehamilan rekayasa mba. Bagaimana?"
"Itu ... emp." Aku menggaruk-garuk rambut. " kan ada yang melahirkan lewat bulan."