Bab 256
"Saya tak bodoh untuk menghitung pengeluaran suami dan anak saya sebulan, Bu. Setiap bulan saya selalu mengirimkan uang yang dijatah untuk tabungan juga jatah buat makan dan kebutuhan sehari-hari James juga Mas James. Seharusnya uang itu sudah banyak, karena selama lima tahun tabungan itu tidak diambil-ambil!"cecar Marsya.
Aku mati kutu. Ibu pun terdiam.
"Cepat Mas, jangan buang-buang waktuku!"hardik Marsya.
"Jangan belagu kamu!baru jadi TKW saja sudah belagu!"hina Ibu.
"Jadi TKW lebih terhormat dari pada jadi benalu!"seru Marsya.
"Kurang aj*r kamu!" Ibu mendekat hendak menampar Marsya. Tapi, tepat saat itu dua orang laki-laki bertato masuk dan berdehem kencang, membuat ibu menghentikan aksinya.
"Tak apa, tunggu perintah saya saja!"titah Marsya yang membuat dua algojo itu mengangguk.
Aku terperanjat, begitu juga dengan Ibu. Dina yang sedari tadi sibuk dengan gawainya tanpa mempedulikan yang terjadi menyimpan gawainya dan duduk beringsut ke pojokan karena takut.