Bab 242
Bang James mendelik saat aku memberikan amplop berisi uang satu juta yang masih utuh itu ke tangannya.
"Ambil, Bang. Kamu selalu berkata boros padaku. Sekarang kamu atur kebutuhan rumah tAnaknya." Aku mengambil juga tulisan dari saku ku. Kuberikan padanya.
"Ini yang perlu di belanjakan bulan ini. Sangat kebetulan sekali. Listrik habis, gas habis, beras habis dan semua habis jadi tolong kamu belikan semua kebutuhan rumah Anaknya yang aku tulis itu!"
Aku berwajah masam menAnaknyapinya.
"Jadi karena ini kamu belum masak?"
"Ya. Aku gak suka kamu ngatai kau boros sama g**a! Kamu coba sendiri saja dulu belanja. Aku mau lihat kamu dalam mengatur uang!"
Bang James menghela napas. Dia menatap gusar anak itu.
"Kamu bawa mereka ke kedai depan, Bang! Uang udah gak ada sama aku. Mereka merengek seharian!"
"Ya sudah. Kamu emang gak becus banget. Kamu bersihkan rumah dan masak kan air mandi aku. Aku mau bawa anak ini dulu!"