"Wah … makasih, makanan kesukaan Kakek itu, tahu aja kalau Kakek butuh cemilan," tukas Kakek.
Aku menuju kamar untuk membersihkan badan yang sudah gerah dan lengket banget. Sebelumnya, aku ke kamar Bagas sebentar, menengoknya sedang apa, aku lihat dia sedang belajar, aku cuma mencium kepalanya kemudian meninggalkannya untuk konsentrasi belajar.
Guyuran air membuat badan kembali segar, aroma wangi sabun terapi yang aku pakai membuat pikiranku kembali rileks.
Selesai mandi, Kakek dan Bagas sudah menunggu di tempat salat, menunggu untuk salat magrib berjamaah. Kakek sekarang sudah tambah sehat, sudah kuat untuk berdiri tanpa kursi roda lagi. Sehingga Kakek bisa menjadi imam ketika kami salat. Aku bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Dipertemukan dengan Kakek adalah salah satu anugerah terindah, dekat dengannya seperti merasakan kehadiran ibu.
