Bab 214
Tiba-tiba dengan keadaan seperti ini, aku teringat akan omongan ibu yang telah melahirkanku. Ingin rasanya untuk bisa memeluknya, agar kuluapkan semua yang terjadi. Tapi, lagi-lagi aku harus berpikir bahwa Mas Gaga adalah pilihanku. Orang tuaku bahkan sudah melarang untuk bisa hidup bersamanya. Akibat rasa cinta yang terlalu besar membuatku memilihnya. Nasi sudah menjadi bubur. Semua harus kutelan pahit, seperti masakanku kembang kates yang pahit. Apapun yang saat ini kualami, sudah menjadi tanggung jawabku.
*****
"Kamu yakin ingin menikah dengan laki-laki yang bernama Gaga itu? Ibu dari pertama melihatnya, sudah tidak suka dengan tingkah perilakunya. Sepertinya dia laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Kalau memang kamu ingin menikah dengannya, tanggung sendiri akibatnya. Sampai kapanpun Ayah dan Ibu tidak akan merestuimu untuk menikah dengannya," ucap Ibu.
