Bab 200
Rasanya, Erika ingin sekali menangis menghadapi semua dilema ini. Ia tidak bisa membohongi hatinya sendiri yang masih terhubung erat dengan Gaga. Namun keadaan memaksanya harus mengakhiri cinta mereka. Kini ia baru paham bahwa ungkapan cinta tidak harus memiliki, hanya mudah diucapkan tapi sulit untuk dilakukan.
Karena tidak dapat berkonsentrasi, Erika hampir jatuh tersandung kaki . Namun dengan sigap menahan tubuh wanita itu.
"Kamu kenapa, Erika? Apa kamu sedang tidak enak badan? Atau kamu tidak ingin melanjutkan dansa ini?"
"Aku hanya sedikit lelah, Rik. Boleh kita berdansa lain kali?"
Elzen menatap sorot mata Erika yang menyimpan kesedihan mendalam. Sejak Elzen memainkan biolanya, Elzen menangkap perubahan pada ekspresi wajah Erika. Diam-diam, ia pun mengamati Wildan yang tidak lepas memandang Erika meski ada wanita lain di sisinya. Bahkan mungkin Elzen sengaja memainkan lagu sedih demi menarik perhatian Erika.
